Seorang videografer harus punya senjata ampuh dalam berkarya. Sebuah handycam berformat digital pu belum cukup, ada hal-hal lain yang wajib ada:
1. PC dengan generasi PENTIUM 4, akan lebih baik kalau yang berteknologi Hyper Threading karena akan mempercepat kerja.
2. Kartu capture video yang mampu menghasilkan capture dengan cukup tinggi. Kartu ini diperlukan bila komputer Anda belum memilki colokan untuk mentransfer hasil shooting Anda yang masih berformat analaog. Pilih kartu yang memilki pilihan input dan up to date, bahkan meyediakan input RCA untuk analog.
3. Hardisk yang memilki kecepatan tinggi untuk SO dan perangkat lunak penyunting video. Selain itu, hardisk lain dengan spesifikasi di bawahnya untuk menyimpan hasil capture maupun hasil olahan video. Untuk pengolahan video intensif, gunakan SCSI. untuk keperluan pengolahan video standart, gunakan hardisk Serial ATA, Sedangkan untuk pemakaian yang tidak rutin, gunakan video berkecepatan 7200 RPM. Untuk hardisk data gunakan hardisk standart (5400/7200 RPM) dengan volume yang cukup besar.
4. Kartu suara yang memadai.
5. Kartu grafis.
6. CD-ROM, CD-RW/DVD-RW.
Penting juga untuk tidak terpaku hanya pada satu jenis software pada pengolahan video, Adobe Premiere saja misalnya. Ulead Video Studio, Pinnacle Studio, MGI Video Wave pun perlu dikenali. Karena tidak semua softwrae mampu menjawab semua kebutuhan kita untuk mengolah dan membuat video seperti yang kita mau.
Selain aplikasi pengolah video, tak ada salahnya melengkapi penguasaan aplikasinya dengan software pengolah dan penyunting audio, sehingga Anda dengan mudah bisa mengolah, menyisipkan, menambahkan file audio di dalam story board.
Nah, lengkap sudah perangkat perang video Anda !
(from PC PLUS)
Thursday, July 19, 2007
Perangkat Perang Videografer
Posted by Galuh Satriawati (adek) at 1:13 AM 0 comments
Wednesday, July 11, 2007
Kendalikan TV Tanpa Gerakkan Jari
Lupakan remote TV. Sebab, kini ada teknologi terbaru yang lebih memudahkan dalam pengoperasian kotak kaca ajaib ini.Tanpa menggerakkan jari sedikit pun, TV bisa disetel sesuai dengan keinginan. Teknologi ini disebut brain-machine interface.
Cara kerjanya dengan menganalisis di setiap gerakan aliran darah pada otak. Lalu, hasil analisis tersebut ditransfer ke sinyal elektrik yang ada di rangkaian elektronik yang telah terkoneksi dengan sistem pengendalian komputer. Alat tersebut baru saja diuji coba di laboratorium Hitachi di Hitoyama, Jepang.
Menurut Kei Utsugi, peneliti yang membuat sistem ini mengatakan berbagai aktivitas otak, termasuk menghitung atau bernyanyi, membuat runtutan cara kerja berjalan bisa diatur. Bahkan ketika beliau berhenti menghitung, alat tersebut pun berhenti bekerja.
Dasar dari alat ini adalah teknologi optik topografi. Sebenarnya kunci keunggulan Hitachi adalah mereka mempunyai senso yang cukup istimewa, sebab untuk melakukan tugasnya, sensor tersebut tidak perlu dimasukkan ke dalam otak.
Kita tunggu revolusi Hitachi selanjutanya!
Posted by Galuh Satriawati (adek) at 6:28 PM 0 comments
Monday, July 2, 2007
Perpustakaan Digital Untuk Tuna Netra
Posted by Galuh Satriawati (adek) at 10:59 PM 0 comments